Filter Biologi (bagian 2)
Kinerja filter biologi sangat tergantung kepada seberapa besar kemampuannya memproses nitrifikasi, untuk itu diperlukan besaran volume yang harus dipenuhi.. Secara empiris besaran volume chamber filter biologi dapat diambil sebesar minimum 50% dari total volume filter sebesar minimum 30% dari volume kolam, prinsipnya makin besar makin baik.
Agar filter biologi dapat bekerja maksimum maka ada beberapa faktor tersebut dibawah ini harus diperhatikan, yaitu
- pH
- Alkalinitas
- Temperatur
- Oksigen
- Salinitas
- Cahaya
1 pH (power of Hidrogen)
Bakteri pengurai yang di filter biologi hidup dikisaran ph 6 – 9 namun bakteri Nitrosomonas akan bekerja optimum pada kisaran pH 7,2 – 7,8 dan Nitrobacter pada kisaran pH 7,2 – 8,2. Walaupun memiliki rentang hidup cukup lebar namun bakteri tersebut akan menerima stress bila terjadi swing pH senilai 1 point, sehingga parameter kolam harus dijaga dikisaran pH 7,2 – 7,8 dan dihindari swing pH diatas 1 point guna menjaga kinerja filter tetap optimum.
2. Alkalinitas
Seperti telah diuraikan sebelumnya reaksi nitrifikasi mengkonsumsi unsur alkali (OH) dari air kolam sehingga diperlukan buffer agar pH tidak turun yang dapat menurunkan kinerja filter. Sehingga disarankan untuk membuat buffer pH dari bahan yang bisa menaikan alkalinitas seperti kulit kerang, kapur (CaO atau CaCO3) dan backing soda.
3. Temperatur
Temperatur tidak terlalu berpengaruh pada proses nitrifikasi namun demikian hasil penelitian menunjukan bahwa nitrifikasi pada suhu 17 C kinerjanya hanya 77% dibanding kinerja pada suhu 27 C sehingga temperatur harus dijaga kestabilannya agar kinerja filter optimum.
4. Oksigen
Oksigen diperlukan dalam reaksi oksidasi pada proses nitrifikasi, hasil penelitian menunjukan diperlukan kandungan oksigen terlarut (DO) sebesar minimal 4 mg/L sebelum masuk ke chamber biologi dan 2 mg/L setelah keluar chamber. Dengan demikian pemberian aerasi pada chamber sangat disarankan untuk menjaga kinerja filter tetap optimum.
5. Salinitas
Salinitas tidak terlalu berpengaruh pada proses nitrifikasi karena bakteri dapat hidup pada kondisi salinitas yang tinggi, namun demikian bakteri akan mengalami stress pada perubahan salinitas mendadak sebesar 5 mg/L. Sehingga disarankan tidak memberikan garam dalam jumlah banyak secara mendadak kedalam kolam.
6. Cahaya
Cahaya terbukti menurunkan kinerja bakteri, disamping itu cahaya juga merangsang pertumbuhan alga yang dapat mengakibatkan tersumbatnya aliran air (Cloging), sehingga disarankan untuk menutup chamber biologi guna menghalangi masuknya cahaya.
#koiart